ALPHA DAN OMEGA

Liturgi Malam Paskah selalu diawali dengan misteri Kristus yang luhur ini : “Kristus dahulu dan sekarang, awal dan akhir, Alpha dan Omega, segenap waktu dan segala jaman milikNya, kemuliaan dan kekuasaan hanya bagiNya sepanjang abad.” Kemudian tangan imam memberkati lilin

Paskah, symbol cahaya dan kebangkitan kristus, dan memasang angka pada perhitungan tahun yang sedang berjalan. Dan tiap tahun dalam peristiwa paskah kebangkitan kristus kita dimateraikan dengan iman yang sama ini: Kristus bangkit mengatasi waktu. Ia awal dan akhir kehidupan manusia.

Mulai dari pintu gerbang gereja, ketika ruang ibadat dan ruang batin masih tertutup kegelapan, iman kita telah diterangi dengan credo bahwa Kristus adalah “Terang” yang datang mengusir kegelapan hati manusia. Terang Kristus membawa keselamatan bagi setiap manusia termasuk dosa dan kematian yang terlingkupi oleh satu peredaran waktu. Ia benar-benar awal dan akhir dari waktu, Ia memilih segala waktu. kebangkitanNya yang dikenang dalam perayaan Paskah, meneguhkan keyakinan umat bahwa Dialah Tuhan diatas segalanya.
Bapa Suci, Paus Yohanes Paulus II menegaskan iman ini dengan jelas dalam surat apostoliknya Tertio Millenio Adveniente. Tak hanya kebangkitan, tetapi berawal dari kelahiran Yesus Kristus sebenarnya telah merupakan kegenapan waktu. Pemenuhan justru terjadi oleh kenyataan bahwa Allah adalah penjelmaan, datang dan masuk kedalam sejarah manusia, dalam bahasa Paulus, ia menyebut: “Setelah genap waktunya, maka Allah akan mengutus AnakNya, yang lahir dari seorang perempuan….” (Galatia 4:4).
KedatanganNya ini sungguh-sungguh menjelaskan bahwa keabadian (rela) masuk kedalam waktu, Ia tidak terbatas masuk kedalam yang terbatas. Ia yang bukan daging turun menjadi “daging” lemah. Ini merupakan suatu pemenuhan dan penggenapan yang tiada taranya. Suatu kerendahan hatu yang tiada taranya dan teramat luar biasa dari seorang Allah yang Maha Tinggi untuk menjadi subjek yang dikenal olah seluruh kemanusiaan manusia. Dan, Allah mengambil prakarsa itu.
Seluruh kepenuhan Allah benar-benar dinyatakan dalam diri Yesus Kristus. Ia menjadi awal baru dari segala sesuatu. Dan dalam Dia, segala sesuatu kembali ke jati dirinya, segala sesuatu diangkat dan dipersembahkan kepada pencipta yang menjadi asalnya. Dalam arti ini Kristus merupakan pemenuhan dambaan semua agama dunia, bahkan pemenuhan satu-satunya dan mutlak. Dalam Kristus, agama tidak lagi merupakan suatu pencarian secara membuta akan Allah, tetapi jawaban akan iman. Paus menambahkan, “ Seperti Allah dalam Kristus berbicara kepada umat manusia tentang diriNya, demikian juga dalam Kristus semua umat manusia dan seluruh ciptaan berbicara tentang diriNya kepada Allah. Sungguh seluruh bangsa dan seluruh alam akan menyerahkan diri dalam perjalanan waktu dalamNya.” Inilah kebenaran iman, bahwa Yesus Kristus tidak hanya sekedar pemenuhan segala sesuatu dalam Allah, tetapi seluruh ciptaan kepada kenyataanya adalah perwujudan dari kemuliaanNya.
Pemenuhan ini adalah bukti kehadiran Allah, maka munculah kewajiban untuk menguduskan waktu. Dalam persepsi Thomas Aquinas, manusia harus menciptakan hati yang bersih untuk siap masuk dalam suasana rahmat. Suasana rahmat mengandaikan keinginan dan tekad manusia untuk memperbaharui iman karena yang ada dihadapannya adalah kudus dan suci. Menguduskan waktu dan menguduskan diri, merupakan rahmat Allah sendiri yang melingkupi manusia beriman. Paskah bagi kaum beriman bermakna kehadiran Allah dalam kepenuhanNya. Paskah adalah tugu iman yang mengenang kodrat altruisme Allah tertinggi. Ia membuat keterbatasan manusia masuk dalam suatu keadaan keabadian kasih yang justru menjadi kodratnya sendiri. Paskah adalah monumen termulia dari kasih Allah. Ia melebur semua pencarian kasih manusia selama ini dalam kasihNya yang tak terbatas. Allah membiarkan manusia yang kadar kedosaanya takkan sanggup masuk dalam rahmatNya, masuk dalam keabadian kasihNya melalui Kristus. Allah menampakan diriNya dalam wujud Kristus yang melingkupi segala waktu dan zaman.
Dalam Kristus, manusia diantar masuk kedalam keabadian rahmat. Karena melalui Dia, awal dan akhir (alpha dan omega) dari peredaran waktu dipersatukan. Dan bila lilin paskah itu bersinar dari gerbang gereja hal itu meneguhkan keyakinan bahwa keabadian, cahaya Kristus yang tak terpadamkan melingkupi kita, proficiat!!

Br Blasius BM

0 komentar:

Posting Komentar

Aku bersyukur kepada-Mu, Bapa, Tuhan langit dan bumi, karena semuanya itu Engkau sembunyikan bagi orang bijak dan orang pandai, tetapi Engkau nyatakan kepada orang kecil. Ya Bapa, itulah yang berkenan kepada-Mu. (Luk 10:21)